Jangan Asal Beli Saham Murah!

Last modified date



Saham murah belum tentu murah secara fundamental, Bro!

Banyak investor pemula suka terjebak satu kalimat klasik:
💬 “Eh, saham ini harganya cuma Rp50 perak, yuk beli aja, nanti bisa jadi Rp100!”

Kelihatannya menggiurkan, ya? Tapi hati-hati, beli saham cuma karena harganya murah bisa jadi jebakan batman paling epik di dunia investasi. Yuk, kita bahas kenapa kamu harus mikir dua kali sebelum borong saham ‘murahan’.


1. Murah Secara Harga ≠ Murah Secara Nilai

Harga saham yang rendah belum tentu mencerminkan nilai perusahaannya rendah juga. Tapi… sering juga harga murah itu karena memang performa perusahaannya jeblok. Jadi, bukan diskon, tapi emang barang afkir di mata pasar.


2. Saham Gocap Banyak yang ‘Tidur’

Di pasar saham Indonesia, banyak saham di harga Rp50 yang udah lama nggak bergerak. Ibaratnya, kamu beli, terus nggak bisa jual karena nggak ada yang mau beli lagi. Alhasil, duitmu kejebak. Ini yang disebut saham tidur alias saham zombie. Serem kan?


3. Bisa Jadi Saham Gorengan

Saham murah gampang banget dimainin bandar. Naik sekilas, terus jeblok dalam sehari. Kalau kamu nggak paham pergerakannya, bisa nyangkut dalam sekejap. Jangan cuma lihat harga naik doang, cek juga volumenya, berita-beritanya, dan siapa yang mainin.


4. Kurang Likuid, Susah Jual

Saham-saham murah biasanya kurang diminati pasar, alias kurang likuid. Ketika kamu mau jual, nggak ada yang beli. Jadinya nyangkut sampai akhir tahun… atau malah selamanya.


5. Jebakan Psikologis: Terlihat Murah Padahal Enggak

Rp50 perak kelihatannya kecil. Tapi kalau nggak punya fundamental bagus, sama aja buang duit. Bandingkan dengan saham blue chip di harga ratusan ribu yang stabil, rutin bagi dividen, dan punya prospek bisnis cerah. Mana yang lebih murah secara value?


🟡 Tips Aman Sebelum Beli Saham “Murah”:

  • Cek laporan keuangan: untung apa buntung?
  • Ada prospek bisnis ke depan nggak?
  • Bandingkan valuasi dengan perusahaan sejenis.
  • Lihat likuiditas & volume transaksi harian.
  • Hindari FOMO dari grup atau influencer random.

🎯 Kesimpulan:
Beli saham bukan soal harga murah, tapi soal nilai yang kamu dapat dari harga itu. Jangan sampai kejebak beli murah tapi justru mahal risikonya. Lebih baik beli saham bagus di harga wajar, daripada saham ecek-ecek yang kayak jebakan pasar malam.


📌 Ingat: Murah itu menggoda, tapi bijak itu menyelamatkan.

Afditya Imam