ISTILAH WINDOW DRESSING

Last modified date

Window dressing adalah praktik yang digunakan untuk mempercantik tampilan keuangan atau kinerja investasi dalam laporan akhir periode. Istilah ini sering digunakan dalam konteks manajemen investasi dan perusahaan yang ingin menampilkan performa yang lebih baik untuk menarik perhatian investor, pemegang saham, atau klien.

Tujuan Window Dressing

Tujuan utama window dressing adalah untuk memberikan kesan positif mengenai kinerja atau kondisi keuangan dalam periode tertentu, seperti akhir tahun atau akhir kuartal, meskipun itu tidak selalu mencerminkan kondisi sebenarnya.

Contoh Praktik Window Dressing

  1. Manajer Investasi: Mereka mungkin membeli saham-saham yang kinerjanya bagus menjelang akhir periode untuk memperbaiki tampilan portofolio. Saham-saham yang kurang berkinerja baik dijual agar portofolio terlihat lebih kuat dan seolah-olah didominasi oleh saham-saham yang sukses.
  2. Perusahaan: Beberapa perusahaan mungkin menunda pengeluaran besar atau mempercepat pengakuan pendapatan agar laporan keuangan akhir periode tampak lebih menguntungkan. Praktik ini bisa menciptakan kesan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik.

Dampak Window Dressing

Meskipun dapat memberikan kesan sementara yang baik, window dressing sering kali hanya menutupi masalah mendasar dan tidak mencerminkan kondisi atau kinerja yang sebenarnya. Oleh karena itu, investor perlu berhati-hati dan menganalisis lebih dalam laporan keuangan atau portofolio sebelum membuat keputusan investasi berdasarkan data yang mungkin mengandung window dressing.

Risiko Window Dressing

Jika praktik window dressing terungkap, hal ini bisa merusak reputasi perusahaan atau manajer investasi, serta menurunkan tingkat kepercayaan investor.

Afditya Imam