ISTILAH SAHAM GORENGAN
Istilah “saham gorengan” dalam pasar modal Indonesia merujuk pada saham-saham yang mengalami kenaikan harga secara dramatis dalam waktu singkat, biasanya disertai dengan volume perdagangan yang tinggi.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan saham-saham yang mengalami lonjakan harga yang tidak wajar atau spekulatif, sering kali tanpa dasar fundamental yang kuat.
Beberapa ciri saham gorengan meliputi:
- Kenaikan Harga yang Cepat: Saham-saham gorengan cenderung mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam waktu singkat, seringkali dalam hitungan hari atau bahkan jam.
- Volume Perdagangan Tinggi: Volume perdagangan saham-saham gorengan juga biasanya meningkat secara tajam. Hal ini menunjukkan minat besar dari para investor untuk membeli atau menjual saham tersebut.
- Kurangnya Dasar Fundamental: Saham-saham gorengan seringkali tidak didukung oleh dasar fundamental yang kuat, seperti kinerja keuangan yang baik atau prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Lonjakan harga seringkali lebih dipicu oleh sentimen pasar atau spekulasi daripada faktor-faktor fundamental.
- Rentan terhadap Volatilitas: Karena kenaikan harga yang cepat dan spekulatif, saham-saham gorengan juga rentan terhadap volatilitas yang tinggi. Harga saham bisa turun dengan cepat setelah mencapai puncaknya, menyebabkan kerugian bagi investor yang terlambat untuk masuk ke pasar atau yang memegang saham terlalu lama.
- Manipulasi Pasar: Ada kemungkinan bahwa saham-saham gorengan dapat dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang tidak wajar. Manipulasi pasar dapat terjadi melalui penyebaran rumor palsu, pembelian besar-besaran untuk menciptakan kesan permintaan yang tinggi, atau tindakan lain yang tidak etis.
Investasi dalam saham gorengan seringkali dianggap berisiko tinggi karena volatilitas yang tinggi dan kurangnya dasar fundamental yang kuat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset yang cermat dan berhati-hati sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam saham-saham dengan ciri-ciri tersebut.