EFEK PSIKOLOGIS HARGA SAHAM

Last modified date

Efek psikologis adalah salah satu faktor yang memengaruhi harga saham di pasar keuangan.

Ini merujuk pada bagaimana emosi, persepsi, dan perilaku investor dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam membeli atau menjual saham.

Berikut adalah beberapa contoh efek psikologis yang bisa memengaruhi harga saham:

  1. Greed and Fear (Rakus dan Takut): Investor sering kali dipengaruhi oleh emosi rakus dan takut. Ketika pasar sedang naik, investor mungkin terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak, yang dapat menyebabkan pembelian berlebihan dan peningkatan harga saham. Sebaliknya, ketika pasar turun, ketakutan akan kerugian dapat menyebabkan investor menjual saham mereka secara berlebihan, yang dapat menekan harga saham lebih rendah.
  2. Herding Behavior (Perilaku Kumpulan): Investor cenderung untuk mengikuti tren pasar dan bertindak seperti kawanan, terutama saat pasar sedang sangat bergejolak. Jika banyak investor mulai menjual saham mereka, hal ini dapat memicu efek domino di mana investor lain ikut menjual, meskipun mungkin tidak ada perubahan mendasar dalam nilai intrinsik saham tersebut.
  3. Overreaction and Underreaction (Reaksi Berlebihan dan Kurangnya Reaksi): Kadang-kadang investor bereaksi secara berlebihan terhadap berita atau peristiwa tertentu, baik positif maupun negatif, yang dapat menyebabkan pergerakan harga yang tidak proporsional terhadap informasi yang tersedia. Ini bisa menciptakan peluang bagi investor cerdas untuk mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan reaksi berlebihan ini.
  4. Confirmation Bias (Bias Konfirmasi): Investor cenderung mencari informasi yang mengkonfirmasi keyakinan atau pandangan mereka sendiri tentang saham tertentu. Ini dapat menghasilkan perilaku selektif di mana investor mengabaikan atau menolak informasi yang bertentangan dengan pandangan mereka, yang dapat memengaruhi harga saham secara tidak rasional.

Efek psikologis ini dapat menyebabkan volatilitas pasar yang tinggi dan dapat menyebabkan pergerakan harga saham yang tidak selalu mencerminkan nilai intrinsik perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami dan mengelola emosi mereka serta melakukan analisis yang cermat sebelum membuat keputusan investasi.

Afditya Imam