Dividen Yield: Kunci Rahasia Ngukur Cuan dari Saham Dividen

Last modified date


Kalau kamu udah mulai tertarik dengan dunia investasi saham, pasti sering banget denger istilah dividen yield.
Tapi, apa sih sebenarnya dividen yield itu? Kenapa semua orang heboh banget sama angka ini?

Yuk, kita bahas dari awal, pake bahasa yang simpel dan gampang dicerna!


Apa Itu Dividen Yield?

Dividen yield itu simpel banget:
Ini adalah rasio yang nunjukin seberapa besar pendapatan dividen yang kamu dapet, dibandingkan dengan harga saham saat ini.

Bahasa gampangnya:

Kalau kamu beli saham sekarang, berapa persen “cashback” yang kamu dapet tiap tahun dari dividen?


Rumus Dividen Yield

Gak perlu jadi profesor matematika buat ngitung ini. Rumusnya:


\text{Dividen Yield} = \left( \frac{\text{Dividen per Saham}}{\text{Harga Saham Saat Ini}} \right) \times 100\%

Contoh Biar Lebih Ngeh:

Misal:

  • Dividen per saham: Rp 200
  • Harga saham sekarang: Rp 5.000

Maka dividen yield-nya:


\left( \frac{200}{5000} \right) \times 100\% = 4\%

Artinya, setiap tahun kamu dapet “penghasilan pasif” sebesar 4% dari investasi kamu (belum termasuk kenaikan harga saham ya!).


Kenapa Dividen Yield Penting?

Karena ini bisa bantu kamu:

  • Bandingin saham satu sama lain: Mana yang kasih “balik modal” lebih cepat lewat dividen.
  • Tahu potensi passive income: Kalau tujuanmu dapet penghasilan rutin dari saham, dividen yield ini wajib kamu pantau.
  • Pilih saham buat jangka panjang: Investor pensiun atau yang cari income biasanya cari saham dengan yield stabil dan tinggi.

Tapi Ingat, Dividen Yield Gak Bisa Berdiri Sendiri!

Dividen yield tinggi belum tentu berarti saham itu bagus.
Bisa aja:

  • Harga sahamnya jatuh parah (makanya yield kelihatan tinggi)
  • Dividen itu cuma “sekali doang”, gak rutin tiap tahun
  • Bisnis perusahaannya sebenarnya lagi seret

Makanya, selain liat yield, kamu juga harus cek:

  • Sejarah pembagian dividen (rutin atau enggak?)
  • Kinerja keuangan perusahaan
  • Prospek bisnis ke depan

Idealnya, Dividen Yield Berapa Sih?

Gak ada angka saklek, tapi secara umum:

  • 3%–6% itu sehat dan realistis
  • Di atas 8% perlu hati-hati, cek lagi kenapa bisa segitu
  • Super tinggi (>10%) biasanya udah lampu kuning (bisa jadi sahamnya anjlok)

Penutup:

Dividen yield itu kayak “peta harta karun” buat kamu yang cari passive income dari saham.
Tapi jangan cuma fokus di satu angka ini aja. Wajib tetap cek keseluruhan kondisi perusahaan biar investasi kamu gak cuma dapet dividen, tapi juga bertumbuh nilainya.

Siap berburu dividen dengan pintar? Let’s go!


Afditya Imam