COST METHOD DALAM INVESTASI SAHAM
Dalam investasi saham, “cost method” adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan investasi pada laporan keuangan. Metode ini dikenal juga dengan nama “biaya perolehan” atau “metode biaya”. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang metode ini:
Cost Method (Metode Biaya)
- Pengertian Dasar:
- Dalam metode biaya, investasi saham dicatat pada harga perolehannya atau harga beli awal. Jadi, nilai investasi di laporan keuangan akan mencerminkan jumlah yang dibayarkan untuk memperoleh saham tersebut, tanpa memperhitungkan perubahan harga pasar atau nilai wajar saham tersebut.
- Penerapan:
- Investasi Saham: Jika Anda membeli saham suatu perusahaan, Anda mencatatnya pada harga beli yang Anda bayar. Misalnya, jika Anda membeli 100 saham seharga $10 per saham, maka investasi Anda dicatat sebesar $1,000.
- Dividen: Dividen yang diterima dari investasi saham dicatat sebagai pendapatan, dan tidak mempengaruhi nilai buku investasi yang tercatat.
- Pengakuan Kerugian atau Keuntungan:
- Dalam metode biaya, keuntungan atau kerugian dari penjualan saham baru diakui saat saham tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian tersebut dihitung sebagai selisih antara harga jual dan harga beli awal (biaya perolehan).
- Penggunaan:
- Metode ini biasanya digunakan untuk investasi saham yang tidak dikendalikan dan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan yang diinvestasikan, seperti ketika investor tidak memiliki kendali atau pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan
- Kelebihan:
- Sederhana: Metode ini mudah diterapkan dan dipahami karena tidak memerlukan penilaian ulang secara berkala.
- Stabilitas: Nilai investasi tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek.
- Kekurangan:
- Tidak Akurat: Tidak mencerminkan nilai pasar yang aktual, sehingga bisa memberikan gambaran yang kurang akurat tentang nilai investasi saat ini.
- Keterbatasan Informasi: Tidak mempertimbangkan perubahan dalam nilai wajar atau potensi kerugian yang belum direalisasi.
Metode ini sering dipilih karena kesederhanaannya, tetapi dalam konteks pelaporan keuangan, perusahaan besar atau investor mungkin lebih memilih metode lain, seperti metode ekuitas atau metode penilaian wajar, untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai investasi mereka.