BEDA LABA KOTOR DENGAN BRUTO

Last modified date

Kata “bruto” dan “laba kotor” sering digunakan secara bergantian dalam konteks keuangan dan akuntansi, tetapi sebenarnya keduanya memiliki makna yang sedikit berbeda, terutama tergantung pada konteks penggunaannya.

Namun, dalam sebagian besar kasus, keduanya mengacu pada konsep yang sama, yaitu keuntungan atau pendapatan sebelum memotong biaya tertentu. Perbedaannya terletak pada sektor dan situasi di mana kata-kata ini digunakan.

  1. Bruto (Gross):
    • Istilah “bruto” biasanya digunakan dalam berbagai konteks, termasuk statistik ekonomi, penghasilan individu, dan pendapatan perusahaan.
    • Dalam konteks penghasilan individu, “bruto” merujuk pada pendapatan total sebelum pemotongan pajak dan potongan lainnya. Pendapatan bruto individu biasanya mencakup gaji atau pendapatan dari berbagai sumber.
    • Dalam konteks pendapatan perusahaan, “bruto” seringkali mengacu pada pendapatan kotor atau pendapatan sebelum memotong biaya operasional.
  2. Laba Kotor (Gross Profit):
    • Istilah “laba kotor” lebih spesifik dan sering digunakan dalam konteks keuangan perusahaan atau akuntansi.
    • Laba kotor adalah perbedaan antara pendapatan kotor (total pendapatan dari penjualan) dan biaya barang yang dijual (Cost of Goods Sold, COGS). Laba kotor mengukur keuntungan yang dihasilkan dari operasi inti perusahaan sebelum mempertimbangkan biaya operasional, bunga, pajak, dan pengeluaran lainnya.
    • Laba kotor adalah ukuran yang berguna untuk memahami seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari penjualan barang atau jasa.

Jadi, meskipun “bruto” dan “laba kotor” sering kali digunakan untuk menggambarkan hal yang sama, “laba kotor” adalah istilah yang lebih spesifik dan umumnya merujuk pada keuntungan atau pendapatan kotor perusahaan setelah mengurangkan biaya barang yang dijual. Dalam konteks individu, “bruto” lebih umum digunakan untuk merujuk pada pendapatan sebelum pemotongan pajak dan potongan lainnya.

Afditya Imam