Average Down Saham: Jurus Beli Lagi Saat Turun, Cuan atau Bunuh Diri?

Last modified date


Apa Itu Average Down?

Bayangin kamu beli saham ABC di harga Rp1.000 per lembar. Beberapa hari kemudian, harganya turun ke Rp800. Nah, kamu malah beli lagi di harga Rp800, biar harga rata-rata beli kamu turun jadi lebih rendah. Inilah yang disebut average down.

Tujuannya? Biar saat harga saham naik lagi, kamu lebih cepat balik modal dan bisa cuan lebih cepat juga.

Contoh perhitungannya:

  • Beli pertama: 100 lot @ Rp1.000 = Rp10.000.000
  • Beli kedua: 100 lot @ Rp800 = Rp8.000.000
  • Total modal = Rp18.000.000
  • Total lot = 200
  • Harga rata-rata baru = Rp900

Jadi, kamu nggak harus nunggu harga balik ke Rp1.000 buat cuan, cukup naik ke Rp901 udah profit sedikit.


Kapan Average Down Bisa Jadi Strategi Cerdas?

  1. Fundamental Emiten Masih Kuat
    Average down cocok banget kalau saham yang kamu beli itu punya prospek jangka panjang yang solid. Misalnya, perusahaan bank besar, BUMN, atau sektor energi yang stabil.
  2. Kamu Punya Dana Tambahan
    Jangan average down kalau modal kamu udah mepet. Karena strategi ini butuh “amunisi cadangan” buat beli lebih banyak saat harga turun.
  3. Saham Bukan Gorengan
    Hindari average down di saham yang digoreng bandar. Bisa-bisa malah makin nyangkut dalam.

Risiko Average Down: Jangan Nekat Bro!

  1. Bisa Makin Nyangkut
    Kalau kamu average down di saham jelek (misal fundamentalnya rusak atau perusahaannya bermasalah), bukannya balik modal, malah makin tenggelam.
  2. Psikologis Kacau
    Semakin besar dana yang kamu masukin, tekanan mental juga makin gede. Apalagi kalau terus turun.
  3. Kesalahan Fatal Kalau Asal Ikut-ikutan
    Banyak investor pemula average down hanya karena liat “diskon”, padahal enggak tau kondisi perusahaan. Akhirnya, kejebak selamanya.

Tips Aman Average Down

  • 🔍 Riset Dulu Sebelum Tambah Posisi
    Pastikan kamu ngerti betul kondisi keuangan perusahaan, utangnya, kinerjanya, dan sektornya.
  • 📉 Gunakan Batasan Maksimal
    Misalnya, maksimal average down hanya 2x. Jangan terus nambah saat terus turun, nanti malah nyemplung semua.
  • 💼 Diversifikasi Tetap Penting
    Jangan cuma fokus ke satu saham. Kalau average down pun, pastikan kamu tetap punya saham lain buat backup.

Kesimpulan: Average Down itu Pedang Bermata Dua

Bisa jadi strategi jitu kalau kamu tahu apa yang kamu lakukan, tapi juga bisa jadi strategi bunuh diri finansial kalau asal nekat. Jadi, sebelum average down, pakai logika, bukan emosi.

Ingat, dunia saham bukan cuma soal berani, tapi juga soal strategi dan sabar.

Afditya Imam