Aksi Buyback Saham yang Disarankan

Last modified date

Aksi buyback saham adalah strategi yang sering dilakukan perusahaan untuk membeli kembali sahamnya yang beredar di pasar. Ini bisa menjadi sinyal positif atau negatif, tergantung pada alasan dan kondisi perusahaan.

Berikut beberapa situasi di mana buyback disarankan:

✅ Kapan Buyback Saham Disarankan?

  1. Harga Saham Undervalued 📉
    • Kalau harga saham dianggap terlalu murah dibanding nilai fundamentalnya, perusahaan bisa buyback untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mendongkrak harga saham.
  2. Kinerja Keuangan Stabil & Kuat 💰
    • Perusahaan dengan kas melimpah dan tanpa utang besar bisa melakukan buyback tanpa mengganggu operasional bisnisnya.
  3. Meningkatkan Nilai Pemegang Saham 📊
    • Dengan mengurangi jumlah saham beredar, laba per saham (EPS) meningkat, yang bisa membuat saham lebih menarik bagi investor.
  4. Menjaga Kepercayaan Pasar 🔥
    • Saat harga saham turun drastis tanpa alasan fundamental yang jelas, buyback bisa jadi sinyal bahwa manajemen percaya diri dengan prospek perusahaan.
  5. Menghindari Dilusi Saham 🔄
    • Jika perusahaan sebelumnya menerbitkan banyak saham baru (misalnya untuk konversi obligasi atau opsi karyawan), buyback bisa menyeimbangkan kembali jumlah saham di pasar.

❌ Kapan Buyback Tidak Disarankan?

  1. Keuangan Perusahaan Tidak Stabil ⚠️
    • Kalau perusahaan punya banyak utang atau arus kas yang lemah, buyback bisa jadi bumerang dan merugikan bisnis dalam jangka panjang.
  2. Sekadar Mengerek Harga Saham 🎭
    • Kalau buyback dilakukan hanya untuk jangka pendek dan tanpa strategi bisnis yang jelas, bisa jadi jebakan bagi investor.
  3. Ada Peluang Investasi yang Lebih Menguntungkan 💡
    • Jika ada peluang ekspansi bisnis yang lebih menguntungkan, lebih baik dana digunakan untuk pertumbuhan ketimbang buyback.

Jadi, buyback saham bisa jadi langkah strategis kalau dilakukan di waktu yang tepat dan dengan kondisi keuangan yang sehat. Tapi kalau cuma buat “make-up” harga saham, bisa-bisa malah merugikan dalam jangka panjang. 🚀

Kamu sendiri, lebih suka perusahaan yang buyback atau fokus ekspansi bisnis?

Afditya Imam