EFEK PELONGGARAN MONETER
Pelonggaran moneter adalah kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh bank sentral untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ini biasanya dilakukan dengan menurunkan suku bunga atau membeli aset keuangan dalam jumlah besar.
Berikut beberapa efek dari pelonggaran moneter:
- Penurunan Suku Bunga: Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya pinjaman untuk bisnis dan individu menjadi lebih murah. Hal ini mendorong lebih banyak pinjaman dan investasi, yang pada gilirannya meningkatkan aktivitas ekonomi.
- Peningkatan Konsumsi dan Investasi: Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan pengeluaran konsumen dan investasi bisnis karena biaya pinjaman yang lebih rendah dan ketersediaan dana yang lebih besar.
- Pelemahan Nilai Mata Uang: Penurunan suku bunga biasanya membuat mata uang suatu negara kurang menarik bagi investor asing, yang menyebabkan depresiasi nilai mata uang tersebut. Ini bisa meningkatkan ekspor karena barang domestik menjadi lebih murah di pasar internasional.
- Peningkatan Harga Aset: Pelonggaran moneter dapat meningkatkan harga aset seperti saham dan properti, karena suku bunga yang rendah mendorong investor untuk mencari hasil lebih tinggi melalui investasi berisiko.
- Tekanan Inflasi: Dalam jangka panjang, pelonggaran moneter yang berlebihan bisa menyebabkan inflasi meningkat karena peningkatan jumlah uang yang beredar.
- Pengurangan Pengangguran: Dengan lebih banyak investasi dan konsumsi, permintaan tenaga kerja meningkat, sehingga bisa membantu menurunkan tingkat pengangguran.
Namun, efek pelonggaran moneter juga tergantung pada kondisi ekonomi dan struktur pasar di negara yang menerapkannya. Jika tidak dikelola dengan baik, pelonggaran moneter dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi seperti inflasi yang tidak terkendali atau gelembung aset.