CIRI-CIRI SAHAM BAGUS TAPI MURAH

Last modified date

Ada beberapa metode valuasi saham yang digunakan oleh para investor dan analis keuangan. Berikut ini beberapa metode valuasi saham yang umum digunakan:

  1. Price-to-Earnings Ratio (P/E Ratio): Metode ini membandingkan harga saham dengan laba per saham (EPS). P/E ratio mengindikasikan berapa kali investor membayar per unit laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Semakin rendah P/E ratio, semakin murah valuasi saham relatif terhadap laba per saham.
  2. Price-to-Book Ratio (P/B Ratio): Metode ini membandingkan harga saham dengan nilai buku per saham. P/B ratio menggambarkan berapa kali investor membayar nilai aset bersih per saham. Jika P/B ratio rendah, dapat mengindikasikan valuasi saham yang lebih murah.
  3. Dividend Discount Model (DDM): Metode ini digunakan untuk mengestimasi nilai intrinsik saham berdasarkan arus kas yang diharapkan dari dividen di masa depan. DDM mengasumsikan bahwa nilai saham adalah nilai sekarang dari semua dividen yang diharapkan akan diterima oleh pemegang saham.
  4. Discounted Cash Flow (DCF): Metode ini melibatkan proyeksi arus kas yang diharapkan dari perusahaan di masa depan dan menghitung nilai sekarangnya dengan menggunakan tingkat diskonto. DCF mengasumsikan bahwa nilai saham adalah nilai sekarang dari semua arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan di masa depan.
  5. Comparable Company Analysis: Metode ini melibatkan perbandingan valuasi saham suatu perusahaan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Dalam analisis ini, rasio valuasi seperti P/E ratio, P/B ratio, atau Enterprise Value/EBITDA (EV/EBITDA) perusahaan yang akan dinilai dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang memiliki kinerja atau karakteristik yang serupa.
  6. Comparable Transaction Analysis: Metode ini melibatkan perbandingan valuasi saham dengan harga yang dibayar dalam transaksi serupa di pasar. Jika ada transaksi yang serupa terjadi di industri yang sama, valuasi saham dapat dibandingkan dengan harga yang dibayar dalam transaksi tersebut.
  7. Earnings Growth Rate: Metode ini memperkirakan nilai saham berdasarkan pertumbuhan laba per saham di masa depan. Pertumbuhan laba yang lebih tinggi diharapkan dapat mendukung valuasi saham yang lebih tinggi.

Perlu diingat bahwa setiap metode valuasi memiliki asumsi dan batasan tertentu, dan penting untuk menggunakannya dengan hati-hati. Terkadang, kombinasi dari beberapa metode valuasi yang berbeda dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang valuasi saham.

Afditya Imam