Berikut Cara Memilih Sekolah Sesuai Isi Kantong
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang bisa menentukan masa depan anak.
Karena itu, tak heran banyak orang tua yang rela mengeluarkan dana ratusan juta rupiah agar sang buah hati bisa mendapatkan pendidikan di sekolah terbaik.
Meski begitu, tentu saja tidak semua orang tua mampu menyekolahkan anak di sekolah internasional yang terkenal mahal.
Anda disarankan untuk tidak membebani keuangan keluarga dalam hal ini. Pasalnya, banyak juga sekolah dengan kualitas baik yang sesuai dengan finansial keluarga.
Berikut cara memilih sekolah sesuai kantong
Hitung biaya sekolah
Idealnya, Anda dapat menyisihkan 10 sampai 20 persen dari penghasilan untuk kebutuhan sekolah anak, tetapi kembali lagi menyesuaikan pola pengeluaran yang lainnya.
Jangan sampai 10-20 persen tersebut membebani keuangan orang tua. Jika memang mampu atau bahkan bisa lebih dari angka tersebut, boleh saja selama pengeluaran yang lain bisa terpenuhi.
Cek kondisi keuangan
Mampu dalam membayar uang pangkal masuk, uang SPP, dan tentunya biaya-biaya tambahan lain seperti ekstrakurikuler, uang praktek, iuran tambahan, termasuk jika ada iuran untuk perkumpulan orang tua, hingga biaya jajan sehari-hari juga perlu diperhitungkan.
Sehingga jangan sampai ketika orang tua mampu membayar uang masuk dan SPP saja, tetapi setelah anak mulai sekolah, mulai berat untuk membayar biaya-biaya harian atau bulanan yang menjadi tambahan.
Bagaimana persiapan dana pendidikan?
Untuk dana pendidikan sekolah di awal masuk, Maryadi merekomendasikan Bunda untuk menyiapkan uang pangkal, SPP bulan pertama, uang seragam, dana untuk membeli alat tulis, sepatu, tas, beli buku panduan, dan biaya ekstrakurikuler.
Dana ini perlu disiapkan jauh hari sebelum waktunya pendaftaran dan bisa dipersiapkan dengan mencicil dengan mencicil per bulannya dengan menghitung kalkulator keuangan.
Pertimbangkan SPP sekolah anak
Jika bisa membandingkan dengan porsi biaya yang lain, akan terlihat apakah 10 persen ini ringan atau tidak. Atau dirasa kurang jika ternyata pengeluaran untuk makan dan pengeluaran pribadi banyak menghabiskan porsi penghasilan.
Artinya, bisa dikurangi lagi dari sisi pengeluaran tersebut dan dialihkan ke porsi biaya pendidikan anak termasuk SPP tadi