Jangan Jadi Korban Pom-Pom Saham! Ini 7 Tips Biar Kamu Gak Nyangkut Gara-Gara Ikut-ikutan
Main saham itu emang seru, apalagi kalau liat orang lain pamer portofolionya hijau semua. Tapi hati-hati: banyak jebakan batman di dunia saham, salah satunya pom-pom saham!
Pom-pom saham itu kayak promosi berlebihan dari influencer, komunitas, atau orang-orang tertentu yang “mendorong” kamu buat beli saham tertentu dengan janji cuan kilat. Padahal, belum tentu saham itu bagus. Ujung-ujungnya? Kamu nyangkut, mereka udah take profit. Sad, kan?
Nah, biar kamu gak jadi korban pom-poman, simak tips berikut ini!
π§ 1. Selalu Lakukan Riset Sendiri (Do Your Own Research / DYOR)
Sebelum beli saham, pastikan kamu ngerti alasan di balik keputusanmu. Tanyakan ke diri sendiri:
- Apa bisnis perusahaan ini?
- Gimana kinerjanya di laporan keuangan?
- Apakah valuasinya masih menarik?
Jangan beli cuma karena “katanya ini saham bakal terbang.”
“Orang lain bisa kasih opini, tapi keputusan tetap di tangan kamu.”
π° 2. Cek Validitas Informasi
Banyak pom-pomers yang lempar informasi tanpa sumber jelas. Cek dulu:
- Beritanya ada di media resmi atau gak?
- Apakah proyek atau sentimen positifnya sudah fix atau masih gosip?
- Siapa yang ngomong, dia punya track record atau cuma cari sensasi?
Saham yang beneran bagus gak perlu dibisikin tiap hari.
π 3. Waspadai Pola Harga yang Gak Wajar
Kalau kamu liat saham yang:
- Gak ada fundamental kuat
- Tapi harganya naik drastis dalam waktu singkat
- Volume transaksinya tiba-tiba melonjak
Bisa jadi itu saham lagi “digoreng”. Jangan langsung ikut-ikutan beli, karena bisa jadi kamu beli di puncak dan turun bareng-bareng pas “bandarnya” cabut.
π 4. Hindari FOMO (Fear of Missing Out)
FOMO itu penyakit investor pemula. Begitu liat saham naik 10%, langsung panik dan buru-buru masuk biar gak ketinggalan cuan. Padahal, kamu gak tau apa-apa tentang saham itu.
βJangan beli saham karena takut ketinggalan. Beli karena kamu paham nilainya.β
π¬ 5. Hati-Hati di Grup Saham dan Media Sosial
Banyak grup yang kelihatannya edukatif, tapi isinya pom-pom terselubung. Waspadai ciri-ciri ini:
- Ada satu atau dua akun yang selalu dorong saham tertentu
- Komentar yang berbeda pendapat langsung dibully
- Tidak ada diskusi soal fundamental, cuma “AYO BUY SEKARANG!!!”
Gunakan grup hanya untuk bertukar pandangan, bukan jadi tempat cari sinyal beli.
π¦ 6. Punya Watchlist dan Trading Plan Sendiri
Sebelum market buka, pastikan kamu sudah tahu:
- Mau beli saham apa
- Di harga berapa
- Kenapa beli
- Target jual & batas cut loss
Dengan plan yang jelas, kamu gak gampang “kesedot” ajakan beli saham mendadak.
π 7. Evaluasi Portofolio Secara Rutin
Tiap minggu atau bulan, cek portofoliomu:
- Apakah saham yang kamu pegang masih sesuai dengan alasan awal kamu beli?
- Ada gak yang kamu beli cuma karena ikut-ikutan?
Kalau ada, jangan ragu untuk evaluasi atau buang saham tersebut. Investasi yang sehat = portofolio yang kamu pahami.
βοΈ Penutup
Pom-pom saham itu seperti sirine palsu β bunyinya heboh, tapi arahnya bisa bahaya. Supaya gak terjebak, kamu harus jadi investor yang mandiri, kritis, dan gak gampang tergoda cuan instan.
Ingat:
βYang cuan itu bukan yang paling cepat beli, tapi yang paling sabar dan paham apa yang dia beli.β
So, yuk jadi investor yang melek, bukan cuma ikut-ikutan!