Cara Atur Uang Pesangon PHK untuk Usaha Bisnis

Last modified date

Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) masih menghantui banyak perusahaan. Karyawan terdampak PHK harus pintar-pintar mengatur keuangannya.

Jika amit-amit kena PHK, maka uang pesangon bisa dipilih untuk dijadikan modal usaha. Perencana Keuangan Safir Senduk mengatakan jumlah uang pesangon yang biasanya diterima itu berdasarkan kebijakan dan jangka waktu kerja.

“Biasanya semakin lama bekerja semakin besar pesangon yang didapat,” ujarnya seperti diberitakan detikcom, Senin (5/12/2022).

Lebih lanjut, Safir mengungkapkan hal pertama yang dilakukan setelah mendapat uang pesangon adalah sisihkan untuk dana darurat. Dana darurat dapat digunakan untuk membayar pengeluaran selama beberapa bulan ke depan.

Safir juga mengatakan bahwa jumlah dana darurat yang disisihkan itu tergantung pada dua hal. Pertama, dari besaran pesangonnya. Semakin besar pesangonnya, semakin besar dana darurat yang dapat disisihkan. Kedua, apa yang mau dilakukan setelah terkena PHK, apakah mau mencari pekerjaan lagi atau mau melakukan wirausaha.

“Kalau mau wirausaha, maka uang dana darurat yang disisihkan bisa diperkecil,” tuturnya.

Dihubungi secara terpisah, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan kalau mau membuka usaha dengan uang pesangon bisa dilakukan. Namun, sangat perlu kehati-hatian dalam manajemen keuangan.

“Pertama, pastinya kita mesti pilihnya modal yang tidak memberatkan kita juga, yang masih terjangkau dengan kita. Kedua, alokasi kita untuk mengucurkan modal untuk bisnis tersebut paling tidak maksimal 30% dari pesangon yang kita terima,” ucapnya seperti diberitakan detikcom.

Alasan kenapa maksimal modal yang dikeluarkan untuk usaha sebesar 30% yaitu sebagai antisipasi apabila bisnis yang dilakukan tidak berjalan dengan lancar, kita masih memiliki cadangan dana untuk bertahan hidup. Apabila bisnis yang dijalankan sudah memberikan cuan, maka modal dapat ditambahkan lagi.

“Barulah nanti apabila bisnisnya sudah berjalan, 3 bulan, 6 bulan, kemudian modalnya mau diinjek (ditambah) lagi menjadi 50%, baru oke,” tambahnya.

Cara Bertahan Hidup Setelah Kena PHK
Andy membagikan beberapa cara untuk bertahan hidup menggunakan uang pesangon. Andy mengatakan prioritas penggunaan uang pesangon tentunya untuk pengeluaran yang bersifat wajib, penting, dan darurat.

“Misalnya bayar cicilan motor atau cicilan mobil atau rumah. Lalu bayar listrik, bayar air, uang sekolah anak. Itu bersifat kewajiban-kewajiban yang harus dibayarkan setiap bulan, prioritasnya ke situ dulu. Baru setelah itu untuk kebutuhan lainnya yang penting dan urgent namun masih bisa di-adjust lagi untuk besaran kita memenuhinya, contohnya makan,” ucapnya.

Menurutnya, pengeluaran yang harus dihentikan itu yang digunakan untuk gaya hidup. “Terutama yang harus disetop itu gaya hidup dan senang-senang. Contohnya yang mau jalan-jalan dulu lah, jajan-jajan yang bersifat kesenangan, disetop aja dulu,” tuturnya

Ia menambahkan untuk dapat bertahan hidup, harus pintar mengatur keuangan. Sebisa mungkin lakukan hal untuk mendapatkan penghasilan baru lagi, meskipun harus melakukan pekerjaan di luar bidangnya.

“Dalam kondisi survive, segala macam cara harus kita lakuin, gengsi harus kita buang jauh-jauh. Yang penting dapat income dulu kitanya,” tutupnya.

Perencana Keuangan Safir Senduk mengatakan hal pertama yang dilakukan setelah mendapat uang pesangon adalah sisihkan dulu untuk dana darurat. Dana darurat dapat digunakan untuk membayar pengeluaran selama beberapa bulan ke depan.

Safir juga mengatakan bahwa jumlah dana darurat yang disisihkan itu tergantung pada dua hal. Pertama, dari besaran pesangonnya. Semakin besar pesangonnya, semakin besar dana darurat yang dapat disisihkan. Kedua, apa yang mau dilakukan setelah kena PHK, apakah mau mencari pekerjaan lagi atau mau melakukan wirausaha.

Apabila uang pesangon yang sudah disisihkan untuk dana darurat masih ada sisa, maka sisa uangnya dapat diinvestasikan ke produk-produk investasi yang memberikan pendapatan tetap, contohnya obligasi.

Selain itu, agar dapat bertahan hidup dengan sisa uang pesangon, Safir menyarankan untuk hidup cermat. “Kalau dia nggak buka usaha atau nggak jadi freelancer otomatis dia harus hidup cermat, benar-benar menghemat uang pesangonnya supaya cukup selama mungkin,” katanya.

Safir pun memberikan tips untuk bertahan hidup dengan uang pesangon, yaitu dengan mengatur pengeluaran dengan baik dan hindari gaya hidup yang tinggi. Namun, apabila uang pesangon masih tidak cukup untuk bertahan hidup, ia memberikan alternatif lainnya yaitu dengan cara menjual aset.

Afditya Imam