Apa itu Dana Darurat? Cek di Sini Penjelasannya

Last modified date

Situasi ekonomi yang sulit akibat krisis pandemi COVID-19 rupanya harus berlanjut akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.

Dinamika geopolitik ini menyebabkan inflasi dunia meningkat secara drastis. Padahal, pertumbuhan ekonomi belum pulih akibat pandemi. Harga kebutuhan pokok melambung.

Beberapa bahan pangan langka dan menghilang dari pasaran. Kita tidak tahu sampai kapan kondisi ini akan terjadi.

Hasil survei Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam laporan OECD/INFE 2020 International Survey of Adult Financial Literacy menunjukkan bahwa hampir separuh penduduk Indonesia (46%) hanya mampu bertahan selama seminggu jika terjadi krisis.

Sementara 18% mampu bertahan 1 bulan, 5.8% mampu bertahan selama 3 bulan, dan 8.6% kuat bertahan lebih dari 6 bulan. Sisanya, sebanyak 21.6%, mengaku tidak tahu.

Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk bisa bertahan? Salah satu hal terpenting yang harus kita jaga adalah tercukupinya dana darurat.

Apa itu dana darurat?

Dana darurat adalah simpanan uang yang bisa kita pakai untuk menutup pengeluaran dalam periode waktu tertentu, tanpa ada pemasukan atau tanpa harus berutang saat terjadi krisis.

Pasalnya, dalam krisis kita harus menghadapi situasi yang tak pasti. Tak ada yang bisa memprediksi kapan suatu pandemi atau perang selesai.

Selain itu, krisis memicu kenaikan harga dan kebutuhan hidup (terasa) bertambah sementara penghasilan berkurang.

Di sinilah keberadaan dana darurat yang ideal menjadi sangat penting. Dana darurat ideal bisa digunakan hingga kita mendapatkan solusi untuk memulihkan penghasilan kita.

Besarnya dana darurat tergantung bagaimana kondisimu dan jumlah tanggunganmu. Patokannya bukan berapa rupiah, tetapi berapa kali pengeluaran rutin setiap bulan.

Pasalnya, setiap orang kondisinya bisa berbeda dengan kebutuhan yang juga berbeda. Oleh karena itu, untuk menghitung kebutuhan dana darurat, kamu perlu cek lagi catatan pengeluaran rutin bulananmu.

Afditya Imam