Strategi Investasi Saham dengan Teknik Dollar Cost Averaging (DCA), Simak Penjelasannya

Last modified date

Dollar Cost Averaging (DCA) adalah strategi baru yang dapat kamu gunakan saat melakukan investasi, baik itu saham ataupun reksa dana.

Dimana kamu akan menyisihkan penghasilan secara rutin dengan nominal yang sama secara berkala.

Hal ini dapat membantu kamu menurunkan jumlah pengeluaran yang akan kamu bayarkan untuk investasi serta meminimalisir risikonya.

Daripada kamu melakukan investasi saham dengan memasukkan semua uang yang kamu miliki, menggunakan strategi ini kamu bisa membeli saham dalam jumlah yang lebih kecil secara berkala, berapapun harganya.

Untuk jangka panjang, metode ini dapat membantu menurunkan biaya investasi dan meningkatkan pengembalian investasi kamu.

Dollar Cost Averaging strategi ‘nabung’ investasi dengan membagi porsi investasi secara rutin setiap bulan.

Cara ini menjadi strategi untuk mengelola risiko harga saat kamu membeli investasi, seperti saham atau reksa dana.

DCA dilakukan dengan cara membagi jumlah uang yang ingin kamu investasikan dan membeli sejumlah kecil aset dari waktu ke waktu secara berkala.

Diyakini dapat mengurangi risiko, dimana kamu mungkin membayar terlalu banyak untuk investasi sebelum harga pasar turun.

Perlu diketahui, harga pasar memang tidak hanya bergerak satu arah, tetapi jika kamu membagi pembelian investasi secara rutin dan berkala ke dalam beberapa pembelian, kamu bisa memaksimalkan peluang untuk membayar harga rata-rata pasar yang lebih rendah dari waktu ke waktu.

Selain itu, metode DCA juga membuat uang kamu bekerja secara konsisten, yang merupakan faktor kunci untuk pertumbuhan investasi jangka panjang.

Contoh ilustrasi investasi Dollar Cost Averaging saham ialah saat kamu memiliki dana sebesar Rp20 juta dan ingin menginvestasikannya dalam bentuk saham.

Alih-alih menginvestasikan semua uang yang kamu miliki tersebut secara langsung, kamu bisa memilih untuk berinvestasi rutin dan berkala Rp2 juta selama 10 bulan.

Selain saham, kamu bisa memilih metode ini untuk berbagai investasi lainnya seperti emas atau reksa dana.

Dollar Cost Averaging juga menghilangkan sisi emosi jika kamu ingin investasi karena secara tidak langsung meminta kamu hanya membeli sejumlah kecil aset yang sama secara teratur.

Ini berarti kamu membeli lebih sedikit saham saat harga tinggi dan lebih banyak saat harga rendah.

Untuk lebih meyakinkan dan mengatur pengeluaran saat ingin berinvestasi, kamu bisa terapkan dollar cost averaging calculator yang bisa membantu kamu menghitung jumlah pengeluaran per bulan dan berapa yang harus disisihkan untuk investasi.

Di luar contoh di atas, metode Dollar Cost Averaging memang tidak selalu berjalan dengan baik.

Faktanya, beberapa penelitian telah menemukan bahwa dalam jangka panjang metode ini dapat menurunkan kinerja investasi sekaligus.

Oleh karena itu, jika kamu memiliki sejumlah besar uang, biasanya kamu lebih baik menginvestasikannya sesegera mungkin.

Tapi jangan mengambil kesimpulan terlebih dahulu dari penelitian tersebut yang hanya berpatokan pada nilai nominal karena kamu mungkin tidak memiliki banyak uang yang ditabung lalu memasukkan semua uang yang kamu punya.

Cara itu bisa saja membuat kamu kehilangan potensi keuntungan.

Kejadian tersebut bisa membuat kamu karena telah menginvestasikan banyak uang sekaligus, dan mungkin metode Dollar Cost Averaging bisa jadi pilihan terbaik untuk lebih mengatur uang kamu dari waktu ke waktu.

Selain itu, dollar cost averaging masih membantu uang kamu terus tumbuh.

Dalam sebuah penelitian menunjukkan beberapa investor yang menggunakan metode ini memang melihat mengalami pertumbuhan investasi yang signifikan.

Jika dibandingkan dengan melakukan investasi lump sum atau memasukkan semua uang dalam bentuk yang banyak.

Hal lain yang perlu diingat bahwa investasi lump sum hanya mengalahkan metode dollar cost averaging dalam beberapa momen saja, selebihnya metode ini banyak digunakan dan mengungguli investasi lump sum.

Sebab, tidak mungkin untuk memprediksi penurunan pasar di masa depan, dollar cost averaging menawarkan pengembalian yang solid sambil mengurangi risiko.

Afditya Imam