Mengejar Harga Saham Terbaik
Investasi Saham itu sebaiknya menyenangkan dan tidak mengakibatkan stress. Hanya karena kita berharap bisa memperoleh untung dengan harga terbaik dalam jangka pendek, berusaha untuk mengikuti pergerakan harga saham.
Mungkin kalau kita tidak ada kegiatan lain, dan punya waktu terus menerus di depan komputer atau gadget hal ini dapat kita lakukan. Masalahnya kalau kita sedang menjalankan bisnis atau sedang bekerja di kantor/pabrik, khan mustahil hal ini dapat kita lakukan.
Menurut saya solusi terbaik adalah kalau sudah menemukan nilai (value) saham perusahaan, gunakanlah itu sebagai dasar membeli dan menjual saham. Ketika kita beli dan masih turun juga, ya tidak masalah karena tidak ada seorangpun yang dapat memprediksi harga terendah suatu saham. Demikian juga sebaliknya, ketika harga saham sudah diatas valuasinya dan kita setelah kita jual masih naik lagi, tidak perlu menyesal, karena tidak seorangpun yang mampu mengetahui harga saham tertinggi di masa depan.
Warren Buffett sendiri di tahun 2007 pernah menjual saham Petrochina setelah memperoleh untung 3.5 milyar dolar AS dari modal investasi 500 juta dolar AS, dan setelah Buffett menjual saham tersebut, harganya masih naik lagi hingga di atas 30%. Apakah Buffett menyesal? Tidak. Menurut Buffett, keputusan menjual saham murni berdasarkan pertimbangan harga saham Petrochina yang memang sudah di atas nilainya.