Menang Kontrak, Petrosea (PTRO) Garap Proyek Tambang Emas dan Nikel
PT Petrosea Tbk menerapkan strategi diversifikasi dengan memperluas bisnisnya untuk menjajaki beberapa proyek di sektor mineral selain batu bara, khususnya nikel dan emas.
Meski peluang bisnisnya tidak terbatas, perseroan meyakini volatilitas harga komoditas saat ini masih menjadi tantangan. Namun, perseroan optimistis kinerja PTRO tidak terlalu terpengaruh akibat fluktuasi tersebut.
Di industri batu bara perseroan telah melakukan penandatanganan perjanjian jasa pertambangan selama lima tahun senilai Rp2,89 triliun dengan PT Indo Bara Pratama pada September 2022.
Salah satu realisasi dari implementasi strategi diversifikasi Petrosea di sektor emas adalah diperolehnya kontrak dari PT Santana Rekso Nindhana.
Perseroan mendapat kontrak menyediakan jasa EPCM untuk proyek pengelolaan tailing di tambang emas milik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) pada Juli 2022. Nilai kontrak selama lima tahun termasuk pembangunan infrastruktur senilai Rp3,6 triliun.
Sejauh ini, Petrosea terus mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur tailing dan berupaya memasuki tahap produksi dalam waktu dekat.
Ke depan, Petrosea diharapkan dapat mengembangkan proyek jasa pertambangan emas lainnya di Indonesia.
Di industri nikel, Petrosea telah menandatangani kontrak empat tahun untuk jasa pertambangan pit-to-port dan pembangunan infrastruktur pertambangan dengan PT Cipta Djaya Selaras Mining senilai Rp1,58 triliun.
Hingga saat ini, proyek tersebut telah memasuki tahap penyelesaian pembangunan jalan dan infrastruktur. Target produksi akan tercapai pada akhir 2022 dan akan dipercepat pada Oktober 2022.