Lepas 28 Persen Saham, IPO PADA Oversubscribed 23,9 Kali
PT Personel Alih Daya Tbk resmi mencatatkan saham sebagai perusahaan ke-57 di 2022 dan ke-823 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini. Perusahaan akan menggunakan kode saham PADA.
Perseroan melaksanakan masa Penawaran Umum pada tanggal 2 hingga 6 Desember 2022 dan terlihat masyarakat antusias untuk dapat berinvestasi. Hal tersebut terlihat dari saham PADA yang mengalami oversubscribed saham yang mencapai 23,9 kali.
“Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh investor yang telah berpartisipasi dalam proses penawaran umum saham, baik dari kalangan institusi maupun ritel (individu) atas kepercayaannya berinvestasi di saham PADA,” ujar Direktur Utama dan Niaga Personel Alih Daya, Suwignyo dalam keterangan resminya yang dikutip pada Kamis (8/12/2022)
Perseroan juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung PADA sejak awal proses IPO, mulai dari para penjamin pelaksana dan penjamin emisi efek, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, regulator, serta karyawan.
“Kami akan terus meningkatkan kemampuan dan mengembangkan perusahaan kami untuk mencapai misi ke depan, dengan memperluas pangsa pasar, menambah jumlah pelanggan (client) serta pendapatan,” tambahnya.
Perseroan melakukan IPO sebanyak 900.000.000 saham atau 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp100 per lembar saham, sehingga dana yang berhasil dihimpun perseroan sebesar Rp90 miliar.
Di mana Rp20 miliar melalui penjatahan terpusat (pooling allotment), serta Rp70 miliar melalui penjatahan pasti (fixed allotment).
Dalam rangka proses IPO ini, perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan PT Erdikha Elit Sekuritas sebagai Penjamin Emisi Efek.
Suwigyo mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk memperkuat strategi bisnis untuk dapat bersaing dan menjadi terdepan dengan fokus pada layanan teknikal, memberikan layanan integrated facility management bagi pelanggan.
Selain itu, meningkatkan kualitas pelayanan dan inovasi melalui penerapaan teknologi dan infrastruktur digital serta meningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Dengan menggunakan dana hasil IPO ini, maka struktur permodalan perseroan menjadi lebih baik,dapat mengeksekusi kegiatan operational dengan lancar. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi investor dan stakeholder,” papar Suwignyo.
Sebagian besar dana hasil IPO akan digunakan untuk keperluan modal kerja atau pembiayaan kegiatan operasional Perseroan. Dana IPO kurang lebih sebesar Rp9.714.700.000 akan dialokasikan untuk lini bisnis jasa teknikal (pembelian alat bantu teknikal).
Di samping itu, dana Rp5.217.000.000 untuk pengembangan IT (system dan perangkat) untuk mendukung seluruh lini bisnis jasa Perseroan, Rp6.279.900.000 untuk lini bisnis jasa perkantoran (pembelian peralatan layanan perkantoran).
Kemudian Rp5.133.200.000 untuk lini bisnis customer care center (pembelian infrastruktur call center), Rp3.287.000.000 untuk lini bisnis pelatihan atau training (untuk modernisasi ruang pelatihan), serta Rp1.885.000.000 untuk pembaharuan IT (system dan perangkat) yang mendukung kegiatan operasional perseroan.
Sementara itu, Komisaris Utama Perseroan, Wahono mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan untuk terus berkontribusi dibidang penyedia jasa layanan outsourcing.
“Dengan diperdagangkannya saham PADA di BEI, maka kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor serta membawa efek positif dan terus berkelanjutan bagi Perseroan,” tandasnya.