Gali Lubang, Tebar Saham: Risiko Finansial yang Mengintai

Last modified date

Lagi hype banget jadi investor saham. Banyak yang mikir, “Kalau orang lain bisa cuan, gue juga harus bisa dong!” Tapi sayangnya, ada juga yang terlalu ambisius sampai rela gali lubang utang cuma buat tebar saham.

Sounds like strategi agresif? Mungkin.
Tapi kalau nggak hati-hati, itu bisa jadi strategi hancur-hancuran.


1. Tebar Saham Pakai Utang = Nyalain Bom Waktu

Banyak yang nekat minjem duit biar bisa “diversifikasi portofolio.” Beli saham ini-itu, biar kelihatan kayak investor canggih. Tapi yang lupa: modalnya dari utang. Padahal saham bisa turun kapan aja, dan cicilan nggak bakal nunggu kamu cuan.


2. Cuan Nggak Pasti, Cicilan Pasti

Saham bisa naik, bisa turun. Tapi cicilan? Pasti nunggu tiap bulan. Bunga pinjaman dari kartu kredit, pinjol, atau KTA bisa sampai 1–3% per bulan. Kalau saham kamu nyangkut atau merah, kamu tetap harus bayar.
Gali lubang makin dalam.


3. Efek Domino: Satu Salah Langkah Bisa Ambruk Semua

Begitu satu saham yang kamu beli pakai utang anjlok, kamu panik. Jual rugi. Terus minjem lagi buat balikin modal. Eh, saham lain ikut turun. Jadinya kamu muter-muter di lingkaran “gali lubang tutup lubang versi saham.” Ending-nya bukan financial freedom, tapi financial breakdown.


4. Mental Ikut Kena, Bukan Cuma Dompet

Kehilangan uang itu satu hal, tapi kehilangan ketenangan jauh lebih bahaya. Bayangin tiap hari mikir soal cicilan, sambil lihat portofolio yang makin merah. Kamu bisa jadi emosional, impulsif, dan kehilangan arah. Dan itu bisa kebawa ke aspek hidup lain.


5. Ada Jalan Lebih Sehat dan Aman

Tebar saham itu boleh. Tapi pakai uang dingin, bukan uang utang. Mulai dari kecil, sesuaikan sama kemampuan. Nggak usah kejar gaya hidup investor kalau kamu belum punya fondasi finansial yang kuat. Cuan sejati itu bukan dari banyaknya saham, tapi dari konsistensi dan kontrol diri.


Penutup: Jangan Sampai “Investasi” Jadi Bumerang

Tebar saham pakai utang itu bukan strategi keren. Itu jebakan manis yang bisa makan kamu hidup-hidup. Ingat, makin tinggi ekspektasi tanpa kontrol risiko, makin besar peluang kamu terjun bebas.

So, sebelum kamu klik “buy” dengan modal hasil gali lubang, tanya dulu:
“Gue lagi investasi, atau lagi cari masalah?”


Afditya Imam